Bukti Keberhasilan Kurikulum Besinergi
Ini Faktanya, Lulusan Paket C, bisa lolos semua masuk ke PTN Ternama.
Saat saya bertemu dengan kang Hasan Aoni, saya dibuat kaget, dengan tatacara mendidik anak menjadi anak yang luar biasa, walau sebenarnya saya sedang gencar menerapkan pola yang kang Hasan terapkan juga. Dengan Ikon yang berbeda. Tapi satu tujuan atau satu frekwensi.
Substansinya yaitu penerapan satu anak satu kurikulum. Pola ini sudah membidani lahirnya anak2 yang luar biasa, di atas rata- rata, tak sembarangan meski hanya dididik di Paket C, yang kesannya main2 dan asal dapat persyaratan saja, hampir semua anak2 yang lulus dari paket C ini diterima di PTN ternama seperti UGM dll.
” Tahun ini dari enam siswa yang lulus, lima lolos masuk di PTN dan satu orang tidak melanjutkan, ” Kata kang Hasan.
Bahkan tidak sekedar lolos masuk UGM, tapi keberadaannya menjadi anak yang berpresati menajdi duta bahasa UGM dan masuk 100 orang yang berlian prestasinya di UGM.
Pantas lah PKBM ini dinamai Omah Dongeng, ( bahasa Jawa, red) artinya rumah dongeng. Ya, hanya sebuah dongeng, dongeng yang tak mungkin menjadi sebuah kenyataan. Tapi dogeng itu di sini menjelma menjadi kenyataan yang “berbuah manis”.
Hasil obrolan ngalor ngidul antara saya dengan senior saya yaitu kang Hasan. Menarik sebuah kesimpulan, pendidikan jangan terbelenggu oleh sebuah kurikulum yang kaku, bahkan sifatnya sekedar uji coba, belum tentu sukses, buktinya bukan kah setiap ganti menteri ganti kurikulum itu menjadi pertanyaan ada apa? Ya pastinya ada yang tidak beres.
Saya teringat dengan Muhammad Bisri, alumni MI Terpadu Cintaraja, ia mutasi dengan dalih menurut bundanya yaitu ibu Siti Marwiyah, ananda nya itu punya kebiasaan sangat aktif susah diarahkan dan di sekolah asalnya tumbuh kembang menjadi anak yang biasa – bisa saja.
Di sekolah saya bisri, menjadi kenangan yang manis, ia tak betah dan tuntas belajar di dalam kelas.
Disaat yang lain belajar di dalam kelas, hampir setiap hari kalau tidak jalan dia berlari2 sendirian di luar kelas. Dan bersembunyi di balik lemari.
Saya membiarkannya dia happy tak pernah memaksa masuk kelas. Karena saya tahu anak ini menjadi kebalikan saat capenya makin memuncak ia akan konsentrasi full untuk menerima materi pembelajaran.
Penyaluran bakat dan minat akan menjadi anak happy dan senang dengan pelajaran. Artinya dengan satu anak satu kurikulum tidak menyamaratakan kemampuan anak didik, out outputnya akan tepat sasaran.
Kelasnya sama tapi pengajarannya harus dibedakan.
Karena sekolah itu bukan pabrik yang mengolah bahan yang sudah jadi menjadi siap pakai dan outputnya bisa sama.
Hasilnya, bisri menorehkan berbagai prestasi, menjuarai event kepramukaan, meraih emas di pencak silat dan menjuarai lomba kartun islami.
Bahkan di sekolah barunya bukan sekolah sembarangan di SMP IT ternama di Bandung, bisri menjadi siswa yang istimewa masuk kelas akselerasi hanya satu tahun di level SMPIT, ia loncat melampaui dua angkatan sekaligus, kelas satu SMP IT loncat menjadi Kelas Satu SMA IT.
Itu lah bukti kehebatan penerapan kurikulum bersinergi yang diterapkan di MI Terpadu Cintaraja. Terlalu banyak out put nya jika harus diceritakan satu per satu.